Pengertian
- Teori bilangan (number
theory) adalah teori yang mendasar dalam memahami algoritma
kriptografi.
- Bilangan yang dimaksudkan
adalah bilangan bulat (integer).
Bilangan
Bulat
- Bilangan bulat adalah bilangan
yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 8, 21, 8765, -34, 0
- Berlawanan dengan bilangan
bulat adalah bilangan riil yang mempunyai titik desimal, seperti 8.0,
34.25, 0.02.
Sifat
Pembagian pada Bilangan Bulat
- Misalkan a dan b
adalah dua buah bilangan bulat dengan syarat a 0. Kita menyatakan
bahwa a habis membagi b (a divides b)
jika terdapat bilangan bulat c sedemikian sehingga b = ac.
- Notasi: a | b
jika b = ac, c £ Z dan a 0. (Z =
himpunan bilangan bulat)
- Kadang-kadang pernyataan “a
habis membagi b“ ditulis juga “b kelipatan a”.
Teorema 1
(Teorema Euclidean). Misalkan m
dan n adalah dua buah bilangan bulat dengan syarat n > 0. Jika
m dibagi dengan n maka terdapat dua buah bilangan bulat unik q
(quotient) dan r (remainder), sedemikian sehingga :
m = nq + r …………………….. (1)
dengan 0 r < n.
Pembagi
Bersama Terbesar (PBB)
Misalkan a dan b adalah dua buah bilangan bulat tidak nol. Pembagi bersama terbesar (PBB – greatest common divisor atau gcd) dari a dan b adalah bilangan bulat terbesar d sedemikian sehingga d | a dan d | b. Dalam hal ini kita nyatakan bahwa PBB(a, b) = d.
Misalkan a dan b adalah dua buah bilangan bulat tidak nol. Pembagi bersama terbesar (PBB – greatest common divisor atau gcd) dari a dan b adalah bilangan bulat terbesar d sedemikian sehingga d | a dan d | b. Dalam hal ini kita nyatakan bahwa PBB(a, b) = d.
Algoritma
Euclidean
- Algoritma Euclidean adalah
algoritma untuk mencari PBB dari dua buah bilangan bulat.
- Euclid, penemu algoritma
Euclidean, adalah seorang matematikawan Yunani yang menuliskan
algoritmanya tersebut dalam bukunya yang terkenal, Element.
- Diberikan dua buah bilangan
bulat tak-negatif m dan n (m ³ n). Algoritma
Euclidean berikut mencari pembagi bersama terbesar dari m dan
n.
Relatif
Prima
Dua buah bilangan bulat a dan b dikatakan relatif prima jika PBB(a, b) = 1.
Dua buah bilangan bulat a dan b dikatakan relatif prima jika PBB(a, b) = 1.
Aritmetika
Modulo
- Misalkan a adalah
bilangan bulat dan m adalah bilangan bulat > 0. Operasi a
mod m (dibaca “a modulo m”) memberikan sisa
jika a dibagi dengan m.
- Notasi: a mod m =
r sedemikian sehingga a = mq + r, dengan 0 r
< m.
- Bilangan m disebut modulus
atau modulo, dan hasil aritmetika modulo m terletak di dalam
himpunan {0, 1, 2, …, m – 1}.
Kongruen
- Misalnya 38 mod 5 = 3 dan 13
mod 5 = 3, maka kita katakan 38 º 13 (mod 5) (baca: 38 kongruen dengan 13
dalam modulo 5).
- Misalkan a dan b
adalah bilangan bulat dan m adalah bilangan > 0, maka a º
b (mod m) jika m habis membagi a – b.
- Jika a tidak kongruen
dengan b dalam modulus m, maka ditulis a º/ b
(mod m) .
Teorema 2. Misalkan m adalah bilangan
bulat positif.
1. Jika a kongruen b (mod m) dan c adalah sembarang bilangan bulat maka
(i) (a + c) kongruen (b + c) (mod m)
(ii) ac kongruen bc (mod m)
(iii) ap kongruen bp (mod m) untuk suatu bilangan bulat tak negatif p.
2. Jika a kongruen b (mod m) dan c kongruen d (mod m), maka
(i) (a + c) kongruen (b + d) (mod m)
(ii) ac kongruen bd (mod m)
1. Jika a kongruen b (mod m) dan c adalah sembarang bilangan bulat maka
(i) (a + c) kongruen (b + c) (mod m)
(ii) ac kongruen bc (mod m)
(iii) ap kongruen bp (mod m) untuk suatu bilangan bulat tak negatif p.
2. Jika a kongruen b (mod m) dan c kongruen d (mod m), maka
(i) (a + c) kongruen (b + d) (mod m)
(ii) ac kongruen bd (mod m)
Balikan Modulo (modulo invers)
Jika a dan m relatif prima dan m > 1, maka kita dapat menemukan balikan (invers) dari a modulo m. Balikan dari a modulo m adalah bilangan bulat (a invers) sedemikian sehingga a (a invers) kongruen 1 (mod m).
Kekongruenan
Lanjar
- Kekongruenan lanjar adalah
kongruen yang berbentuk ax º b (mod m) dengan m
adalah bilangan bulat positif, a dan b sembarang bilangan
bulat, dan x adalah peubah bilangan bulat.
- Nilai-nilai x dicari
sebagai berikut: ax = b + km yang dapat disusun menjadi x
= (b+km)/a dengan k adalah sembarang bilangan bulat.
Cobakan untuk k = 0, 1, 2, … dan k = –1, –2, … yang
menghasilkan x sebagai bilangan bulat.
TEOREMA (Chinese
Remainder Theorem) Misalkan m1, m2, …, mn adalah bilangan bulat positif
sedemikian sehingga PBB(mi, mj) = 1 untuk i j. Maka
sistem kongruen lanjar x kongruen ak (mod mk)
mempunyai sebuah solusi unik modulo m = m1 × m2 × … × mn.
Aritmetika
Modulo dan Kriptografi
Aritmetika modulo cocok digunakan untuk kriptografi karena dua alasan:
Aritmetika modulo cocok digunakan untuk kriptografi karena dua alasan:
- Oleh karena nilai-nilai
aritmetika modulo berada dalam himpunan berhingga (0 sampai modulus m
– 1), maka kita tidak perlu khawatir hasil perhitungan berada di luar
himpunan.
- Karena kita bekerja dengan
bilangan bulat, maka kita tidak khawatir kehilangan informasi akibat
pembulatan (round off) sebagaimana pada operasi bilangan riil.
Bilangan
Prima
- Bilangan bulat positif p
(p > 1) disebut bilangan prima jika pembaginya hanya 1 dan p.
- Contoh: 23 adalah bilangan
prima karena ia hanya habis dibagi oleh 1 dan 23.
- Karena bilangan prima harus
lebih besar dari 1, maka barisan bilangan prima dimulai dari 2, yaitu 2,
3, 5, 7, 11, 13, …. Seluruh bilangan prima adalah bilangan ganjil, kecuali
2 yang merupakan bilangan genap.
- Bilangan selain prima disebut
bilangan komposit (composite). Misalnya 20 adalah bilangan
komposit karena 20 dapat dibagi oleh 2, 4, 5, dan 10, selain 1 dan 20
sendiri.
Teorema 3. (The
Fundamental Theorem of Arithmetic). Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar atau
sama dengan 2 dapat dinyatakan sebagai perkalian satu atau lebih bilangan
prima.
Teorema 4 (Teorema Fermat). Jika p adalah bilangan prima dan a adalah bilangan bulat yang tidak habis dibagi dengan p, yaitu PBB(a, p) = 1, maka ap–1 kongruen 1 (mod p).
Fungsi Euler
f
Fungsi Euler f medefinisikan f(n) untuk n >= 1 yang menyatakan jumlah bilangan bulat positif < n yang relatif prima dengan n.
Fungsi Euler f medefinisikan f(n) untuk n >= 1 yang menyatakan jumlah bilangan bulat positif < n yang relatif prima dengan n.
Teorema 5. Jika n = pq adalah
bilangan komposit dengan p dan q prima, maka f(n) = f(p)
f(q) = (p – 1)(q – 1).
Teorema 6. Jika p bilangan prima dan k
> 0, maka f(pk) = pk – pk-1 = pk-1(p – 1)
.
0 comments